Jumat, 10 Juli 2015

SISTEM PENYADAPAN DAN PENGOLAHAN NIRA LONTAR DI PULAU ROTE DAN PULAU LEMBATA (Suatu Kajian Lintas Budaya untuk Pelestarian Pohon Lontar)



Penelitian tentang Sistem Penyadapan dan Pengolahan Nira Lontar di Pulau Rote dan Pulau Lembata (Suatu Kajian Lintas Budaya untuk Pelestarian Pohon Lontar), bertujuan untuk mengetahui ; a) tingkat hubungan penduduk Rote dan penduduk Lembata terhadap pohon lontar, b) persamaan dan perbedaan sistem penyadapan dan pengolahan nira lontar, c) faktor penyebab perbedaan persepsi budaya penduduk terhadap pemanfaatan dan pelestarian pohon lontar, d) perbandingan sistem penyadapan dan pengolahan nira lontar dan kontribusinya pada pelestarian lingkungan, e) dapat dikelola/tidaknya nira lontar menjadi gula air dan gula lempeng di pulau Lembata.
Metode penentuan lokasi dilakukan dengan sengaja, penentuan responden secara sengaja dan terbatas karena homogenitas responden. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung terhadap responden yang berpedoman pada instrument penelitian, pengamatan langsung di lokasi penelitian, diskusi dengan narasumber yang kompoten dan kajian teoritis melalui kajian kepustakaan. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis deskritif kualitatif untuk menjawab tujuan penelitian.
Hasil analisis deskriptif kualitatif menunjukan bahwa ; a) tingkat hubungan penduduk Rote terhadap lontar ‘sangat tinggi’ dibanding penduduk Lembata yang berkriterium ‘rendah’, b) sistem penyadapan dan pengolahan nira lontar di pulau Rote dan Lembata tampak sama secara teknis namun berbeda dari sudut pandang budaya, c) perbedaan persepsi budaya penduduk Rote dan Lembata terhadap pohon lontar mempengaruhi pola budaya, perilaku budaya dan identitas budaya antar penduduk kedua pulau, d) Sistem penyadapan dan pengolahan nira lontar di pulau Rote dan Lembata berkontribusi positif dan negatif terhadap pelestarian pohon lontar dan lingkungan alam fisik serta lingkungan non fisik disekitarnya, e) Pohon lontar di pulau Lembata secara teknis dapat menghasilkan nira lontar segar manis dan dapat diolah lanjut menjadi gula air dan gula lempeng jika sistem penyadapan dan pengolahan nira lontar di Lembata dilakukan sebagaimana dilakukan di pulau Rote dengan menggunakan alat dan bahan yang sejenis sesuai budaya setempat. Penyadap dan pengolah di Lembata dapat melakukan kegiatan tersebut jika terjadi adopsi kebudayaan yang membutuhkan proses yang sangat panjang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar