Kamis, 09 Juli 2015

IDENTIFIKASI ORNAMEN ARTISTIK PADA BATU MULIA [LOKAL] DAN PROSPEK PENGEMBANGANNYA DI KOTA KUPANG



RINGKASAN


Peta vulkanologi Indonesia menyatukan lempengan Pulau Flores dengan lempengan Sumatera dan Sundan [Jawa, Bali, NTB] cenderung lebih kokoh karena proses vulkaniknya didominasi material bebatuan dibanding wilayah lainnya yang terguras dengan air dan tanah. Geliat konsumen dalam menggemari batu mulia di Kota Kupang baru mulai berkembang di awal tahun 2015 sebagai akibat dari pencitraan batu akik di daerah lainnya dalam wilayah Indonesia yang terbuplikasikan melalui media massa. Upaya pengklasifikasi jenis bebatuan yang ada di wilayah Provinsi NTT masih dilakukan secara tradisional berdasarkan simpulan sepihak dari para pihak yang mengklaim memiliki pengetahuan tentang bebatuan. Kemungkinan pengetahuan dimaksud hanyalah upayanya untuk mendominasi pemahaman dalam kegiatan promosi barang/jasa batu mulia sehingga dibutuhkan pencerahan secara ilmiah dan metodologis terkait jenis bebatuan di NTT. Penelitian ini bertujuan untuk; 1) Mengetahui potensi sumberdaya geologi di wilayah NTT, 2) Menganalisa kualitas batu mulia khas wilayah NTT, dan 3) Menganalisa prospek dan merancang strategi pengembangan batu mulia khas NTT.
Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan eksploratif dengan menjadikan objek batu mulia sebagai unsur utama dalam penelitian. Pengumpulan data primer dan sekunder melalui teknik wawancara, FGD, observasi dan kajian kepustakaan. Alat analisis yang digunakan adalah analisis gelologi, analisis taksonomi, analisis komponensial, analisis tema kultural, analisis kelayakan usaha dan analisis SWOT.
Penelitian ini diharapkan dapat menunjukan pada publik bahwa wilayah geografis NTT memiliki potensi sumberdaya bebatuan yang dapat dikembangkan menjadi sumber pendapatan daerah dan masyarakat, serta dapat menjadi bagian dari objek investasi jangka panjang. Klasifikasi jenis dan kualitas batu mulia yang berada di wilayah NTT [lokal] yang merujuk pada indikator ilmiah akan mengangkat nilai jual [meningkatkan harga pasar] dari bebatuan di NTT. Upaya ini akan lebih spesifik bila tersedia lembaga beserta ahli dan peralatan khusus yang memiliki keahlian menilai kualitas batu melalui fasilitas laboratorium. Tahapan penelitian Hibah Bersaing ini tidak menempuh hingga menghasilkan luaran berupa hasil laboratorium karena keterbatasan sumberdaya pendanaan maka bagian uji laboratorim akan menjadi luaran berikutnya. Luaran penelitian ini akan memberikan standar penilaian merujuk pada keunikan artistik [seni] yang tercermin dari warna, tingkat kecerahan dan ornamen lain yang ada didalamnya.

Kata Kunci : Batu Mulia, Prospek Ekonomi, Strategi Pengembangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar