RINGKASAN
Peta vulkanologi Indonesia
menyatukan lempengan Pulau Flores dengan lempengan Sumatera dan Sundan [Jawa,
Bali, NTB] cenderung lebih kokoh karena proses vulkaniknya didominasi material
bebatuan dibanding wilayah lainnya yang terguras dengan air dan tanah. Geliat
konsumen dalam menggemari batu mulia di Kota Kupang baru mulai berkembang di
awal tahun 2015 sebagai akibat dari pencitraan batu akik di daerah lainnya
dalam wilayah Indonesia yang terbuplikasikan melalui media massa. Upaya
pengklasifikasi jenis bebatuan yang ada di wilayah Provinsi NTT masih dilakukan
secara tradisional berdasarkan simpulan sepihak dari para pihak yang mengklaim
memiliki pengetahuan tentang bebatuan. Kemungkinan pengetahuan dimaksud
hanyalah upayanya untuk mendominasi pemahaman dalam kegiatan promosi
barang/jasa batu mulia sehingga dibutuhkan pencerahan secara ilmiah dan
metodologis terkait jenis bebatuan di NTT. Penelitian ini bertujuan untuk; 1) Mengetahui potensi sumberdaya geologi di wilayah NTT, 2) Menganalisa
kualitas batu mulia khas wilayah NTT, dan 3) Menganalisa prospek dan merancang
strategi pengembangan batu mulia khas NTT.
Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan
eksploratif dengan menjadikan objek batu mulia sebagai unsur utama dalam
penelitian. Pengumpulan data primer dan sekunder melalui teknik wawancara, FGD,
observasi dan kajian kepustakaan. Alat analisis yang digunakan adalah analisis
gelologi, analisis taksonomi, analisis komponensial, analisis tema kultural,
analisis kelayakan usaha dan analisis SWOT.
Penelitian ini diharapkan dapat menunjukan pada publik
bahwa wilayah geografis NTT memiliki potensi sumberdaya bebatuan yang dapat
dikembangkan menjadi sumber pendapatan daerah dan masyarakat, serta dapat
menjadi bagian dari objek investasi jangka panjang. Klasifikasi jenis dan
kualitas batu mulia yang berada di wilayah NTT [lokal] yang merujuk pada
indikator ilmiah akan mengangkat nilai jual [meningkatkan harga pasar] dari
bebatuan di NTT. Upaya ini akan lebih spesifik bila tersedia lembaga beserta
ahli dan peralatan khusus yang memiliki keahlian menilai kualitas batu melalui
fasilitas laboratorium. Tahapan penelitian Hibah Bersaing ini tidak menempuh
hingga menghasilkan luaran berupa hasil laboratorium karena keterbatasan sumberdaya
pendanaan maka bagian uji laboratorim akan menjadi luaran berikutnya. Luaran
penelitian ini akan memberikan standar penilaian merujuk pada keunikan artistik
[seni] yang tercermin dari warna, tingkat kecerahan dan ornamen lain yang ada
didalamnya.
Kata Kunci : Batu
Mulia, Prospek Ekonomi, Strategi Pengembangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar